1/5/11

Serangan Fajar Dini Hari, Sehat dan Segar?



Kaum pria biasanya suka ML di pagi hari. Namun perempuan justru sebaliknya.



‘Serangan fajar’ (ML) dini hari memang terkesan spontan. Tapi sensasinya ternyata memberikan banyak manfaat, yakni tubuh menjadi lebih sehat dan segar.

Agar ML dini hari yang akan Anda lakukan bersama pasangan berjalan lancar, lakukanlah persiapan berikut ini:

Siapkan perlengkapan ‘tempur’ di malam sebelumnya
Seperti permen mint, tisu, handuk dan berbagai perlengkapan lainnya di meja samping ranjang Anda. Jangan lupa membersihkan diri sebelum tidur. Jadi begitu Anda terbangun dan bergairah di pagi hari, Anda siap sepenuhnya dan tidak perlu repot mencarinya lagi.

Pasang alarm
Persiapkan waktu khusus di pagi hari dengan memasang alarm 1-2 jam lebih awal dari biasanya. Hal ini untuk menghindari kemesraan pagi Anda berlangsung terburu-buru.

Bangunkan pasangan dengan lembut
Umumnya wanita membutuhkan waktu turn on, apalagi dalam kondisi terbangun dari tidur. Bangunkan pasangan Anda dengan halus dan lembut. Bermain dengan rambutnya, disertai ciuman di wajah dan titik-titik sensitif tubuh bisa membantunya untuk turn on.

Buat pasangan merasa seksi
Pasangan Anda mungkin merasa risih ketika bermesraan dengan Anda dalam kondisi baru bangun tidur. Jadi pastikan Anda menyampaikan padanya betapa cantik dan seksi pasangan di mata Anda. Ungkapkan saja betapa Anda menginginkannya. [mor]


Ditemukan, Nenek Moyang Virus HIV AIDS


Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih tergolong pendatang baru di antara patogen manusia lainnya. Seperti diketahui, patogen ini baru diketahui muncul dan menyebar pada beberapa dekade terakhir saja.


Untuk itu, sejumlah peneliti mencari asal muasal virus tersebut. Awalnya mereka mencurigai bahwa Simian Immunodeficiency Virus (SIV), virus pada hewan primata lah yang melahirkan HIV. Virus SIV sendiri diduga berusia beberapa ratus tahun lebih tua dibanding HIV.

Setelah melakukan sejumlah penelitian, Preston Marx, virolog asal Tulane University menemukan sebaliknya. Virus SIV tampaknya sudah berusia setidaknya 32 ribu tahun. Artinya, virus itu sudah hadir, bisa dibilang hampir bersamaan dengan pemunculan manusia, jauh sebelum hadirnya HIV.

Pada penelitian, Marx dan timnya melakukan uji coba SIV pada monyet yang berasal dari pulau Bioko, pulau yang terlepas dari benua Afrika sekitar 10 ribu tahun lalu.

“Ternyata, varian virus SIV Bioko memiliki nenek moyang yang sama dengan virus yang ada di benua Afrika,” kata Marx, seperti dikutip dari Infection Research, 5 Januari 2011. “Ini mengindikasikan bahwa virus ini setidaknya sudah lama hadir, bahkan mungkin jauh lebih tua,” ucapnya.

Marx menyebutkan, kejadian-kejadian di abad 20 telah mengubah virus SIV dari virus monyet yang jinak menjadi wabah mematikan bagi manusia. “Meningkatnya transfusi darah dan makin banyaknya kota padat penduduk telah membantu penyebaran SIV yang berkembang menjadi HIV,” ucapnya.

“Jika kita tidak menemukan apa yang memicu pemunculan wabah HIV, sulit untuk mempersiapkan diri menghadapi penyakit apa yang akan hadir berikutnya,” ucap Marx. “Kita bisa menghasilkan varian virus baru tanpa mengetahui cara untuk menghentikan atau mengontrolnya,” ucapnya. (umi)

sumber: vivanews.com


Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More